Pengenalan teknologi ponsel yang berbasis GSM dan berbasis CDMA,
mungkin ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan jika kita ingin
membeli sebuah perangkat ponsel, sebab saat ini perangkat ponsel bukan
lagi digunakan hanya sekedar berkomunikasi, melainkan sudah menjadi
mobilitas yang cukup tinggi dikalangan mereka yang sibuk dengan
bisnisnya. Mereka sudah tidak perlu lagi pergi ke warnet ataupun
memasang jaringan telpon kabel yang mungkin sudah ketinggalan, semua ini
sudah dapat dinikmati dengan hanya menggunakan handphone. Pada saat
kita ingin berinternet ria atau kirim email dan lain sebagainya seputar
dunia internet, sangat dapat dan mudah untuk menggunakan ponsel sebagai
modem di komputer yang kita miliki, mengenai harga juga sangat dapat
dibilang murah, mari kita pelajari dan kita telusuri lebih dahulu
mengenai teknologi jaringan ponsel GSM dan Ponsel CDMA
Teknologi GSM
==============
Saat
ini GSM telah mampu melayani layanan data pesan SMS dan 14.4-Kbps
circuitswitched data service untuk data dan fax. Kecepatan transfer data
14.4 Kbps ini relative lebih lambat bila dibandingkan dengan wireline
modem yang pada umumnya memiliki kecepatan 33.6 dan 56 Kbps. Untuk
meningkatkan kemampuan layanan data pada jaringan GSM, maka operator dan
penyedia infrastruktur GSM (provide) telah menspesifikasikan
pengembangan generasi baru GSM yakni GSM pase II yang mampu memberikan
layanan teknologi sebagai berikut :
1. (2G) High-Speed Circuit-Switched Data (HSCD) dengan menggunakan beberapa ciruit cannel
2. (2.5G) GPRS untuk memberikan layanan akses paket radio ke jaringan paket data eksternal semisal X.25 atau Internet.
3.
(2.75G) Enhanced Data Rate for GSM Evolution (EDGE) yang
menggunakan skema modulasi baru untuk menghasilkan nilai troughput yang
lebih besar hingga mencapai tiga kalinya bila dibandingkan dengan GPRS
dan HSCD.
4. (3G - 3G/WCDMA - Universal Mobile
Telecomunication System (UMTS), teknologi wireless baru yang menggunakan
infrastruktur deployment.
5. Pengembangan-pengembangan GSM
tersebut memungkinakan pengiriman / komunikasi data dengan nilai
troughput yang lebih besar, efisiensi spektral yang lebih baik, dan
waktu panggilan setup yang semakian rendah.
· Teknologi GPRS
General
Packet Radio service atau lebih dikenal dengan istilah GPRS merupakan
layanan pengiriman data berbasis paket data pada jaringan GSM. Dengan
adanya teknologi GPRS maka membuat pengiriman data mobile pada jaringan
GSM menjadi lebih cepat, murah dan user-friendly dari sebelumnya. GPRS
juga memperkenalkan adanya paket switching dan Internet Protokol pada
jaringan mobile sehingga memberikan layanan kecepatan transfer data dan
layanan pengaksesan jaringan internet melalui perangkat/jaringan mobile
kepada para penggunanya.
Teknologi GPRS dikembangkan dengan
tujuan untuk memungkinkan operator GSM memenuhi kebutuhan akan layanan
paket data wireless yang merupakan dampak dari meledaknya pertumbuhan
internet dan intranet korporat. Dengan teknologi GPRS yang memiliki
keunggulan paket-switched untuk pengiriman data yang bersifat bursty,
maka tidak memerlukan setup koneksi terlebih dahulu dan memungkinkan
penggunaan koneksi secara bersama untuk memaksimalkan efisiensi
penggunaan sumberdaya.
Tujuan dikembangkannya teknologi GPRS bagi
operator jaringan GSM adalah untuk menyediakan layanan pengiriman data
dan pengaksesan jaringan internet yang lebih cepat dan murah.
Paket
switching pada GPRS mengandung arti bahwa sumberdaya radio GPRS hanya
akan digunakan ketika pengguna melakukan pengiriman atau penerimaan
paket data. Dengan adanya teknologi paket-switchign ini maka suatu radio
channel atau bandwidth dapat digunakan bersama-sama oleh dua atau lebih
pengguna secara konkuren. Dengan demikian dengan mode paket switching
ini memungkinkan optimasi yang lebih baik dalam pemanfaatan sumberdaya
jaringan radio pada GPRS untuk aplikasi data. Hal ini memungkinkan
aplikasi data tersebut memiliki karakteristik transmisi sebagai berikut :
1. Infrequent data transmission
2.
Frequent transmision of small data block yaitu frekuensi transmisi
yang menggunakan blok data dengan ukuran kecil sebagai contoh untuk
mendownload beberapa halaman web (html) melalui aplikasi web browser
hanya membutuhkan beberapa kilobyte.
3. Infrequent
transmision of larger data block. Sebagai contoh transaksi untuk
mengakses penyimpanan data pada basisdata yang membutuhkan block data
yang lebih banyak/lebih besar sehingga membutuhkan waktu yang cukup
lama.
4. Asymmetrical troughput between uplink and downlink
sebagai contoh pada aplikasi pengambilan data pada server yang mana
uplink digunakan untuk mengirimkan sinyal perintah (signalling command)
sedangkan downlink digunakan untuk menerima data sebagai respon dari
request.
GPRS telah banyak digunakan untuk mendukung
aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan layanan komunikasi data.
Beberapa contoh aplikasi yang menggunakan teknologi GPRS diantaranya
adalah chat, pengiriman data/informasi berbasis teks dan visual,
pengiriman data gambar/image, web browsing, transfer file diantaranya
MMS (Multimedia Message Service), aplikasi E-mail korporat dan internet,
SMS, dll. GPRS dapat melakukan transmisi data untuk aplikasi-aplikasi
di atas hingga mencapai 0,22bps hingga 111 Kbps.
GPRS mobile
station atau GPRS terminal dikelompokkan dalam beberapa kelas yang
masing-masing memiliki kelebihan/kapabilitas yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan masyarakat akan komunikasi data. Kelas-kelas GPRS terminal
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Class A, yaitu sebuah mobile station yang dapat membuat atau menerima panggilan baik GPRS maupun GSM secara simultan.
2.
Class B, yaitu sebuah mobile station yang dapat membuat dan atau
menerima panggilan baik GPRS maupun GSM tapi tidak secara simultan.
3. Class C, yaitu mobile station yang dapat diset secara manual apakah mode GSM atau GPRS.
· Pengiriman dan penerimaan data pada mobile station GPRS
Area
geografis yang dilingkupi oleh jaringan GPRS dibagi ke dalam area yang
lebih kecil yang disebut dengan cells dan area routing. Sebuah cell
adalah area yang dilayanai oleh set/himpunan radio base stations. Ketika
sebuah GPRS mobile station ingin melakukan pengiriman data atau
penerimaan data, maka mobile station tersebut akan mencari sinyal radio
yang terkuat yang dapat ditemukan diantara base stationnbase station
yang ada. Setelah menemukan sinyal radio terkuat dari suatu base
station, maka mobile station tersebut akan mengirimkan notifikasi ke
jaringan dari cell untuk memilih base station yang mengirimkan sinyal
radio terkuat dan menngunakannya untuk melayani layanan pengiriman atau
penerimaan data. Secara periodik mobile station akan mendengarkan sinyal
radio dari himpunan base station tersebut, dan jika ditemukan bahwa ada
base station lain yang memiliki sinyal radio lebih kuat dari base
station saat ini, maka mobile station tersebut akan mengganti base
station dengan base station yang baru yang memiliki sinyal radio yang
lebih kuat. Proses ini disebut dengan istilah reselect. Routing area
adalah himpunan atau sekelompok cell-cell area yang berdekatan. Routing
area ini akan berguna dalam proses location-updating traffic dan paging
traffic. Untuk mobile station yang secara aktif sedang melakukan proses
pengiriman atau penerimaan paket data, maka proses penelusuran lokasi
dilakukan melalui tingkat cell (jaringan akan menjaga track dari cell
yang saat ini sedang digunakan). Sedangkan untuk kondisi moble station
yang dalam keadaan tidak aktif atau idle, maka penelusuran dilakukan
berdasarkan routing area (jaringan akan menjaga track dari routing
area).
Pemanfaatan GPRS mobile station pada aplikasi yang
pengiriman data dengan menggunakan GPRS pada umumnya dibuat dengan
arsitektur client/server. Pada prinsipnya client adalah agen yang
mengirimkan request ke server untuk kemudian diproses oleh server dan
hasilnya dikirimkan kembali ke client. Dan peran GPRS mobile station
dapat diset sebagai client mode atau server mode. GPRS mobile station
pada umumnya berperan sebagai client , contohnya adalah ketika GPRS
mobile station digunaan untuk melakukan akses internet , intranet, atau
database dengan melakukan inisialisasi komunikasi GPRS. GPRS mobile
station juga dapat berperan sebagai server sebagai contoh ketika
digunakan untuk aplikasi monitoring telemetery dimana GPRS mobile
station dihubungkan dengan device/perangkat lain seperti kamera untuk
melakukan monitoring atau mengambil data telemetry.
maka ketika
sebuah mobile station GPRS akan menggunakan layanan jaringan paket data
wireless, terlebih dahulu mobile station tersebut melakukan attach ke
Service GPRS Support Node (SGSN). Ketika sebuah SGSN menerima request
dari sebuah mobile station, maka SGSN akan memastikan apakan akan
memberikan layanan request tersebut. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengguna
mobile station tersebut merupakan subscriber dari GPRS services atau
tidak. Proses pengecekkan (verifikasi) informasi subcription dari mobile
station ini disebut dengan authorization.
2. Proses
pencekkan (verifikasi) informasi tentang identitas dari mobile station.
Hal ini disebut dengan istilah authentication.
3.
Pengecekkan terhadap level QoS (Quality of Service) dari request service
yang diminta oleh mobile station. Hal yang dilakukan diantaranya proses
verifikasi terhadap kemampuan subscriber untuk membayar service yang
diminta dan juga verifikasi terhadap kemampuan jaringan untuk memberikan
layanan sesuai yang diminta (saat bersamaan jaringan sedang melayani
service terhadap pengguna yang lain) .
4. Setelah memutuskan
untuk menerima request, maka SGSN akan menyimpan data track dari mobile
station sehingga mengetahui lokasi dimana data paket harus dikirimkan /
diroutekan ke mobile station (proses penerimaan paket data).
Proses
attachment ke SGSN tidak menjadi jaminan bahwa proses pegiriman paket
data dapat dilakukan. Agar mobile statin dapat melakukan proses
pengiriman paket data, maka mobile subscriber harus terlebih dahulu
mengaktifkan sebuah PDP address (semisal IP address).
PDP address
merupakan network layer addresess (OSI model layer 3). Sistem GPRS
mendukung baik layer protokol jaringan X.25 maupun IP. Karena itu alamat
PDP dapat berupa X.25, IP, atau kedua-duanya. Masing-masing PDP address
disimpan dan dikenali (anchored) pada sebuah Gateway GPRS support Node
(GGSN). Semua lalu lintas paket data yang dikirimkan dari jaringan paket
data publik ke alamat PDP akan melalui GGSN. Ketika mobile station
melakukan proses pengiriman data, maka selain melakukan attach ke SGSN,
maka mobile station tersebut juga harus mengaktifkan sebuah alamat PDP.
Alamat PDP membangun sebuah asosiasi antara SGSN dengan GGSN yang
informasinya disimpan dalam PDP context. Sebuah mobile station hanya
melakukan attach ke satu SGSN, tetapi dapat mengaktifkan beberapa alamat
PDP yang mungkin di-anchored oleh GGSn yang berbeda.
Ketika
mobile station telah melakukan attach ke SGSN dan mengaktifkan sebuah
alamat PDP, maka mobile station tersebut telah siap untuk melakukan
komunikasi dengan perangkat yang lain. Sebagai contoh GPRS mobile dapat
berkomunikasi dengan sistem komputer yang terhubung ke jaringan X.25
atau jaringan IP. Dengan demikian proses pengiriman data (data transfer)
dan Penerimaan data (data receiving) dengan menggunakan GPRS dilakukan
melalui proses sebagai berikut :
1. Setup koneksi ke jaringan GPRS (dilakukan terpisah dengan jaringan GSM)
2. Mobile station melakukan prosedur GPRS attach.
Hal-hal yang dilakukan antara lain :
a. Mobile station melakukan request attachment ke SGSN.
b. SGSN melakukan authorization dan autentication terhadap requirement dari mobile station.
c. SGSN melakukan verifikasi terhadap level QoS service yang diminta oleh mobile station.
d.
Jika request attachment diterima, maka selanjutnya SGSN akan meyimpan
dan memaintain data lokasi (track) mobile station dengan melakukan
maintain terhadap database lokasi mobile station yaitu HLR dan MSC/VLR.
3.
Untuk dapat melakukan pengiriman data, maka mobile station akan
mengaktifkan alamat PDP. Infromasi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan
alamat PDP ini disimpan dalam PDP context.
Pemanfaatan Teknologi GPRS
Tujuan
utama dari pengembangan teknologi GPRS adalah untuk memfasilitasi
interkoneksi antara sebuah perangkat mobile dengan jaringan paket-switch
data yang lain dengan melalui akses kajaringan internet. Dengan adanya
pengenalan mode paket pada GPRS, maka memungkinkan integrasi antara
teknologi mobile telephony dan internet menjadi teknologi internet
bergerak (mobile internet technology). Teknologi ini memungkinkan
pengguna telepon seluler (mobile phone) mendapat layanan baru/tambahan
sebagai berikut :
1. Client-Server Services yang memungkinkan
pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan
aplikasi ini adalah pengaksesan WEB melalui browser.
2. Messaging
Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat
penyimpanan pesan sementara / intermediate sebelum diterima oleh
pengguna. Conoth hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message
Service(MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia
melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3.
Real-time conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua
arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya
adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP dan
video conferencing.
4. Tele-action services
GSM-GPRS modem
(GPRS terminal/ GPRS mobile station) GSM-GPRS modem (GPRS
terminal/mobile station) adalah perangkat mobile yang memungkinkan
pengguna /mobile user melakukan komunikasi data dengan menggunakan
teknologi GPRS. GSM-GPRS modem yang hadir di market memiliki
karakteristik yang berbeda. Diantara karakteristik GSM-GPRS modem yang
ada antaralain sebagai berikut :
1. Dualband atau treeband GSM-GPRS modem (EGSM 900/1800 MHZ dan EGSm 900/1800/1900 MHZ).
2. Didesain untuk aplikasi berbasis GPRS, data, fax, SMS, dan aplikasi suara.
3. Tegangan masukan antara 8 volt hingga 40 volt.
4.
Arus masukan 8 mA saat kondisi tidak aktif (idle mode) dan, 150 mA saat
komunikasi berlangsung (aktif) pada GSM 900 @ 12 V, serta 110 mA saat
komunikasi berlangsung pada komunikasi GSM 1800 @ 12 V
5. Suhu/temperatur berkisar antara -20 hingga 55 derajat celcius.
6. Dimensi keseluruhan 80mmX62mmX31mm / Weight : 200 gr
7. Interface komunikasi dengan RS-232 melalui konektor tipe D-TYPE dengan 9 pin
8. interface komunikasi dengan RJ11 voice konektor
9. Power supply dengan Molex yang memiliki 4 pin konektor
10. Interce komunikasi dengan konektor SMA antenna
11. Togle spring SIM holder
12. Red LED power on
13. Green LED status dari GSM/GPRS modul
Untuk melakukan komunikasi data (baik mengirim atau pun menerima data) pada GSM-GPRS modem, maka digunakan perintah AT+Command.
Tarif GPRS
Tarif GPRS berbeda-beda tergantung pada provider jaringan telekomunikasi GSM.
Teknologi CDMA
==============
Pada
pertengahan dekade 1990, International Telecommunication Union (ITU)
memulai usaha untuk membangun layanan telekomunikasi untuk pengguna di
manapun dan kapanpun. Tujuannya adalah interoperabilitas sistem-sistem
bergerak (mobile) yang sanggup memberikan layanan bernilai tambah. Pada
1998, ITU mengeluarkan proposal Radio Transmission Technology (RTT)
untuk International Mobile Telecommunications-2000 (IMT-2000), nama
formal untuk standar 3G. IMT- 2000 menyetujui tiga buah standar untuk
3G: W-CDMA, CDMA2000, dan TDSCDMA. W-CDMA (Wideband Code Division
Multiple Access) didukung oleh European Telecommunications Standards
Institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain. Sedangkan
CDMA2000 didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA
Development Group (CDG). Standar ketiga (TDSCDMA) didukung di China.
Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS
(Universal Mobile Telecommunications System).
W-CDMA telah dengan
luas didukung oleh operator GSM di seluruh dunia. Karena W-CDMA
membutuhkan setidaknya 5 MHz spektrum, operator yang mendukung WCDMA
harus
membeli spektrum baru, dengan biaya miliaran dolar, untuk menggunakan
teknologi ini. W-CDMA menjanjikan penggunaan layanan suara dan data
dengan kapasitas maksimum 2 Mbps melalui kanal 5 MHz. Namun dilapangan,
operator percaya bahwa W-CDMA hanya dapat menangani hingga 384 kbps.
CDMA2000
banyak digunakan oleh operator CDMA (cdmaOne) yang sudah ada. CDMA2000
dirancang untuk beroperasi pada spektrum yang sama dengan jaringan
cdmaOne sehingga tidak membutuhkan spektrum baru. Untuk memperoleh ini,
CDMA menawarkan dua tahap jalur evolusi. Tahap pertama adalah teknologi
dengan nama CDMA2000 1xRTT yang menggunakan sebuah kanal CDMA 1,25 MHz
untuk memperoleh kecepatan data 153 Kbps dan dua kali kapasitas suara
dibandingkan cdmaOne. Spektrum yang yang dilepaskan karena penggunaan
1xRTT sekarang dapat digunakan untuk tahap evolusi berikutnya, CDMA2000
1xEV-DO.
CDMA2000 1xEV-DO menawarkan kecepatan transfer data
hingga 2.4 Mbps. Pada makalah ini pembahasan dibatasi pada CDMA2000 yang
digunakan operator-operator di Indonesia. Teknologi CDMA memisahkan
panggilan pengguna satu dengan lainnya menggunakan kode, bukan
frekuensi. Hasilnya, semua frekuensi CDMA dapat digunakan semua sel,
sehingga meningkatkan jumlah total kanal suara yang tersedia dan
kapasitas sistem secara keseluruhan. CDMA adalah teknologi spread
spectrum, yang berarti ia menyebarkan informasi yang dikandung sinyal
tertentu ke dalam bandwidth yang lebih besar dari sinyal aslinya. Spread
spectrum telah secara substansial meningkatkan bandwidth sinyal pembawa
informasi, jauh di atas kebutuhan komunikasi dasar. Peningkatan
bandwidth, walau tidak diperlukan untuk komunikasi, dapat mengurangi
efek yang merugikan dari interferensi.
CDMA2000
Tujuan
CDMA2000 adalah menyediakan layanan 2.5G dan 3G menggunakan system
TIA/EIA-41 yang terdiri dari sistem IS-95A, B, dan cdmaOne
Ada beberapa tipe CDMA2000 yaitu:
• CDMA2000 1xRTT
Spesifikasi
1xRTT dikembangkan oleh Third Generation Partnership Project 2 (3GPP2),
sebuah kerjasama yang terdiri dari lima badan standard telekomunikasi:
CWTS di China, ARIB dan TTC di Jepang, TTA di Korea dan TIA di Amerika
Utara. CDMA2000 1xRTT menawarkan layanan dengan kecepatan hingga 153
kbps dalam rentang spektrum yang kecil (1,25 MHz per carrier).
• CDMA2000 1xEV-DO
1xEV-DO,
juga dikenal dengan 1X-EV Phase One, adalah sebuah peningkatan dengan
meletakkan suara dan data pada kanal yang terpisah guna menyediakan
pengiriman data pada kecepatan 2.4 Mbit/s.
• CDMA2000 1xEV-DV
EV-DV,
atau 1X-EV Phase Two menjanjikan kecepatan data berkisar dari 3Mbps
hingga 5Mbps. Hingga kini telah ada 8 proposal yang dikirim ke komite
standar 3GPP2 untuk rancangan EV-DV.
• CDMA2000 3xRTT
3xRTT
adalah sebuah standar IMT-2000 (3G) yang disetujui ITU. Ia adalah
bagian dari apa yang disebut ITU sebagai IMT-2000 CDMA MC. Ia
menggunakan spektrum 5 MHz untuk memberikan kecepatan data berkisar
antara 2 hingga 4 Mbps.
3.3 CDMA di Indonesia
Saat ini di
Indonesia telah ada setidaknya empat operator CDMA. Telkom dengan
Flexi-nya, Mobile-8 dengan Fren-nya, Bakrie Telecommunication dengan
Esia-nya, dan Indosat dengan StarOne-nya. Teknologi yang digunakan oleh
para operator CDMA kebanyakan masih terbatas pada CDMA 1xRTT. Walaupun
ada operator, yaitu Mobile-8, yang menawarkan CDMA 1xEV-DO untuk
daerah-daerah tertentu di Jakarta.
Kecepatan transfer data yang
terjadi masih jauh dari kapasitas CDMA sebenarnya. Misalnya saja Telkom
Flexi yang menggunakan CDMA 1xRTT, yang seharusnya mampu mencapai
kecepatan 153 kbps, saat ini baru dibuka pada kecepatan efektif 30
hingga 70 kbps.
Untuk biaya akses data, tarif yang diberlakukan masing-masing operator cenderung sama yaitu Rp 5/Kb.
Perbandingan GSM dan CDMA
Kecepatan Transfer
CDMA
menawarkan kecepatan transfer data yang lebih banding GSM. Dengan
teknologi CDMA2000 1xRTT secara teoritis kita dapat menyampaikan data
hingga 153 kbps. Sedangkan GPRS hanya mencapai 111 kbps.
Cakupan
wilayah untuk GPRS lebih luas dari CDMA karena teknologi GPRS
menggunakan jaringan GSM yang lebih dahulu ada, lebih mapan dan mencakup
wilayah area yang lebih luas bila dibandingkan dengan CDMA.
Semago dapat bermanfaat…